Kata Orang Tentang Aku dan Karyaku

Kekuatan kata. Dengan kata-kata baik lisan atau tulisan dapat mempengaruhi orang. Pujian dapat membuat orang tersanjung tapi pujianpun dapat menyebabkan orang terlena dan jatuh. Sebaliknya sebuah kritikan, kadang pedih dan menyakitan namun dapat menguatkan sekaligus meninggikan. Bagaimana sikap kita menanggapi pujian dan kritik itu, yang akan menentukan, dimana kelak kita kan berada.

My Photo
Name:
Location: Tangerang, Banten, Indonesia

Thursday, November 09, 2006

Koment: Mengapa kita bermulut satu?

Dear Icha,

Tulisan-tulisan anda cukup sering saya baca: ringan tapi berbobot. Moga2 ada produser sinetron yang tertarik untuk mengangkat tulisan2 anda menjadi naskah sinetron agar kualitas sinetron kita lebih berbobot dan bermoral lagi.

Mengenai tulisan anda dgn judul diatas, saya jadi terpikir: saat manusia baru lahir, ia telah dikarunia indra dan bagian-bagian tubuh yang lengkap (bila ia tidak cacat). Tapi di antara mulut dan telinga, pada masa awal hidup manusia, tentunya manusia kecil itu lebih banyak menggunakan telinganya menangkap segala macam "bunyi" yang ada di sekitarnya. Mulutnya masih sangat terbatas mengeluarkan "bunyi". Paling-paling ya tangisan yang merupakan simbol suara yang masih campur aduk artinya (bisa karena ia sedih, marah, lapar, kepanasan, kedinginan dsb).

Dari fungsi telinga yang optimal itulah seorang bayi manusia lalu belajar berbahasa dan berkata-kata. Tapi saat menjadi usia muda dan dewasa, memang manusia jadi lebih cenderung menggunakan mulutnya daripada telinganya. Kalau dalam istilah manajemen industri: out-put jadi lebih besar daripada in-put. Dan "lucunya" setelah manusia beranjak tua, maka ia akan cenderung kembali ke pola masa bayinya (sehingga kita sering dengar orang tua disebut sebagai arif-bijaksana -> karena hanya bicara seperlunya dan tepat pada sasarannya). Walaupun banyak juga orang tua (kakek - nenek) yang ceriwis hehehe (mungkin ini termasuk mereka yang terkena post-power syndrome :-)).

Tanpa ingin mengambil suatu kesimpulan apakah "banyak mendengar" itu memang lebih baik daripada "banyak bicara", saya hanya ingin bergurau sedikit. Selain menciptakan satu mulut, Tuhan juga menciptakan 10 jari tangan. Dan dengan bantuan teknologi, maka saat ini orang juga bisa "banyak bicara" karena ia menggunakan ke 10 jari tangannya (seperti yang saya lakukan saat ini dan juga seperti slogan anda "Aku ngeblog maka aku terhibur"). Dan karena 10 jari tangan secara kuantitas lebih banyak dari 2 telinga....so ?? :-)

Salam damai selalu
Ridwan