Kata Orang Tentang Aku dan Karyaku

Kekuatan kata. Dengan kata-kata baik lisan atau tulisan dapat mempengaruhi orang. Pujian dapat membuat orang tersanjung tapi pujianpun dapat menyebabkan orang terlena dan jatuh. Sebaliknya sebuah kritikan, kadang pedih dan menyakitan namun dapat menguatkan sekaligus meninggikan. Bagaimana sikap kita menanggapi pujian dan kritik itu, yang akan menentukan, dimana kelak kita kan berada.

My Photo
Name:
Location: Tangerang, Banten, Indonesia

Thursday, September 21, 2006

Koment Ungkapan Rasa Bersalah (1)

Nana P" Mbak Icha yang tengah didera perasaan bersalah,
Konstruksi patriarkal di dunia ini yang telah berjalan for centuries--sehingga menimbulkan kesan seolah-olah it was naturally created like that--yang telah menyebabkan mbak Icha merasa bersalah karena harus meninggalkan keluarga keluar kota, meskipun itu adalah untuk menjalankan tugas dari kantor.
Dan harus kita sadari bahwa most of us here in Indonesia (termasuk Mami mbak Icha) still take it for granted bahwa perempuan harus di rumah, bahwa laki-laki oke-oke saja untuk pergi selama mereka mau tanpa merasa bersalah, bahwa perempuan yang pergi belanja dan laki-laki ongkang-ongkang nonton TV, dsb. Sehingga ketika masyarakat melihat yang sebaliknya, mereka langsung protes; bahkan tak jarang yang protes bukan laki-laki, melainkan perempuan. Aku melihatnya sebagai--mungkin tidak semua--mereka jealous, kepengen melakukan hal yang sama--meninggalkan rumah beberapa lama untuk keluar kota (yang meskipun sebenarnya untuk bekerja namun orang melihatnya sebagai for having fun, coz as women we were supposed to be at home!!!), namun mereka ga bisa; entah karena suami yang tidak mengijinkan (satu hal yang paling tidak disetujui oleh kaumku--feminis. LOL) mengapa perempuan harus minta ijin sedangkan laki-laki tidak perlu, entah karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan itu, atau mungkin karena mereka tidak berani 'bertarung' melawan kata hati mereka sendiri. :)
I must say that you are very lucky to have such an understanding husband, yang kulihat dari cerita mbak Icha di sini lumayan mau menghargai kesamaan hak antara suami dan istri. Buktinya dia ga pernah keberatan dengan segala kegiatan mbak Icha. The majority of men in Indonesia are not like that, I believe. Atau mungkin aku terlalu stereotyping, tidak majority of men Indonesia, tapi kebanyakan laki-laki yang kutemui dalam hidupku ini. :)
Keep up the good work, mbak Icha!
Salam,
Nana P